Berbagai Jenis Bukit dan Objek Wisata Lainnya di Wonosobo

Berbagai Jenis Bukit dan Objek Wisata Lainnya di Wonosobo

Berbagai Jenis Bukit dan Objek Wisata Lainnya di Wonosobo – Berbagai tempat wisata Wonosobo memang spaceman slot identik sebagai kawasan dengan pemandangan alam pegunungannya yang indah dan berhawa sejuk. Landskap yang berbukit-bukit dan dikelilingi oleh Gunung Sindoro dan Sumbing menjadikan tempat ini begitu nyaman dan rileks. Terlebih ada begitu banyak pilihan tempat wisata yang siap memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke sini. Tak heran jika Wonosobo sering mendapat julukan sebagai kota dengan pilihan wisata terlengkap di Jateng. Sebut saja dari situs wisata sejarah hingga tempat wisata Wonosobo yang sedang hits semua dapat dijumpai di sini.

Batu Angkruk Dieng

Sebelum memulai liburan yang sesungguhnya di tanah Dieng, Anda dapat mampir di Batu Angkruk Dieng. Tempat wisata Wonosobo terbaru ini merupakan sebuah rest area yang kemudian disulap menjadi sebuah tempat istirahat sekaligus tempat dengan sejumlah atraksi wisata menarik. Sebagai rest area di jalur utama Wonosobo-Dieng, tempat ini selalu saja ramai oleh wisatawan yang hendak naik atau turun dari Dieng.Mereka menyempatkan mampir ke sini untuk berfoto atau jajan camilan asli Wonosobo yang dijual di lokasi rest area ini.

Resto khas alam terbuka dan juga spot foto menjadi ‘magnet’ bagi wisatawan untuk datang ke sini. Teras kaca atau jembatan kaca menjadi signature photo spot yang paling digandrungi oleh sebagian besar wisatawan. Di spot ini, Anda tentu dapat merasakan sensasi menegangkan saat berdiri di atas lantai kaca. Pasalnya, jembatan kaca ini dibangun di atas ketinggian sekian puluh meter dari permukaan bukit.

Batu Pandang Ratapan Angin

Dieng juga memiliki ‘menara pandang’ alami yang berupa gugusan bukit yang kini dimanfaatkan menjadi sebuah tempat wisata Wonosobo hits. Batu Pandang Ratapan Angin namanya. Tempat ini kini sangat populer karena selain memiliki fasilitas yang lengkap, wisatawan juga akan disuguhkan dengan sejumlah spot paling menarik. Salah satunya adalah sebuah spot untuk berfoto dengan latar dua telaga terkenal di Dieng. Benar sekali, dengan duduk di atas batu, Anda dapat berfoto dengan latar dua telaga sekaligus, yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon.

Kawah Sileri

Kawah ini menjadi situs wisata kawah populer kedua di Dieng setelah Kawah Sikidang. Jika dibandingkan dengan kawah-kawah lainnya yang ada di Dieng, Kawah Sileri ini adalah kawah paling luas dan paling aktif. Terbukti kawah ini telah berkali-kali erupsi. Sedikitnya pernah erupsi sebanyak 6 kali. Terakhir kawah ini erupsi sekitar tahun 2009 lalu. Saat ini kawah dalam kondisi stabil sehingga aman untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Meski stabil, air yang di dalam kawah masih terlihat bergejolak.

Air pada kawah ini berwarna putih keruh seperti air cucian beras. Karena inilah, kawah ini dinamakan Kawah Sileri. Dari permukaan kawah juga terlihat asap putih yang kadang terlihat pekat dan kadang juga terlihat tipis memenuhi hampir semua area mulut kawah. Aroma belerang yang kuat mengharuskan Anda dan wisatawan lainnya memakai masker agar tak sepenuhnya terhirup oleh hidung atau mulut.

Gunung Beser

Terletak di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung, Gunung Beser ini berada di ketinggian 1.200 mdpl. Jika dilihat dari segi ketinggiannya, Gunung Beser ini sejatinya adalah sebuah bukit. Namun banyak orang yang kemudian menamainya gunung. Gunung ini menjadi salah satu potensi wisata bagi masyarakat Desa Jombor, Jumo, Temanggung. Sama seperti Gunung Sikunir, selain trek-nya yang cukup mudah, Gunung Beser juga menawarkan view yang sangat mengagumkan dari atas ketinggian.

Gardu Pandang Tieng

Ada satu lagi spot terbaik untuk menikmati pemandangan Kota Wonosobo dari ketinggian selain di Batu Angkruk Dieng. Spot yang dimaksud adalah Gardu Pandang Tieng. Spot ini terletak di Desa Tieng, tepatnya di salah satu sisi di tepian jalur utama Wonosobo-Dieng. Tempat ini sering menjadi titik pemberhentian para wisatawan yang hendak naik ke Dieng. Selain dengan alasan untuk beristirahat, mereka juga dapat dengan leluasa melihat indahnya alam Dieng. Saat menjelang sunrise, banyak wisatawan yang sudah ramai berkumpul untuk menyambut mentari pagi. Anda pun bisa melakukannya jika Anda mau. Akan tetapi, Anda harus sudah berada di lokasi sebelum pukul 05.00 WIB.

Batu Tulis

Mungkin situs wisata ini tak begitu populer di kalangan wisatawan umum. Akan tetapi situs yang berupa batu alam raksasa ini mengandung nilai sejarah, budaya, dan misteri yang luar biasa. Batu Tulis ini merupakan sebuah batu dengan tinggi sekitar 3-4 meter dan berbentuk menyerupai wajah. Batu ini berwarna hitam kehijauan karena ditumbuhi lumut. Dulunya batu ini menjadi salah satu tempat untuk semedi bagi masyarakat penganut keyakinan Kejawen. Situs ini juga menjadi situs suci dan sakral bagi umat Hindu di Dieng. Tepat di samping situs ini, terdapat sebuah patung Gadjah Mada berwarna emas. Patung ini menjadi bukti bahwa dulunya Dieng pernah menjadi bagian dari Majapahit.

Kawasan Wisata Bruno

Kawasan wisata Bruno memiliki ciri khas topografi perbukitan yang cantik. Kondisi topografi semacam ini menjadikan daerah ini memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Telah ada beberapa spot wisata yang cantik di sini. Sebut saja Puncak Khayangan Sigendol Giyombong, Curug Muncar Kaliwungu, dan Curug Gunung Putri Cepedak. Masing-masing tempat di atas menawarkan daya tarik yang berbeda. Curug, misalnya, selain view alamnya yang masih asri, wisatawan juga dapat bermain air di sekitar curug.Sementara itu, Puncak Khayangan Sigendol Giyombong menawarkan pemandangan sunrise dan sunset terindah di kawasan Bruno. Beragam kuliner menarik juga wajib Anda coba di sini. Tak ada salahnya Anda mencicipi beragam pilihan hidangan khas Bruno lengkap dengan secangkir Kopi Bruno hangat yang rasanya aduhai. Cenil, Jalapeno, dan jangan belut tentu akan menjadi ‘teman’ yang pas untuk menikmati secangkir Kopi Bruno tubruk. Cita rasa yang berbeda dengan cita rasa makanan khas Wonosobo tentu juga akan menambah referensi rasa kuliner khas Nusantara.

Kawah Sikidang

Pertama kali mendengar princess slot kawah, pasti Anda membayangkan gambaran kawah gunung yang mengerikan dengan material isi kawah yang bergejolak, bukan? Namun tidak dengan kawah yang satu ini. Kawah Sikidang memang terhitung sebagai kawah yang masih aktif. Akan tetapi masih relatif aman untuk dikunjungi asal dalam status sedang tidak erupsi. Kawah dengan diameter 20 meter persegi ini berada di dekat pusat PLTU Dieng. Para wisatawan dapat melihat secara langsung fenomena alam ini. Tentu dengan jarak yang aman dan dengan masker yang wajib dipakai selama mengunjungi tempat wisata Wonosobo ini. Terkait dengan keamanan para pengunjung, pihak pengelola telah memasang pagar pembatas di sekitar kawah. Jadi Anda dan wisatawan akan tahu zona yang aman selama di sana.

Candi Arjuna

Situs sejarah ini sebenarnya bukan satu-satunya bangunan candi di Dataran Tinggi Dieng. Masih ada beberapa situs candi yang juga di bangun di kawasan wisata Dieng. Misalnya saja ada Candi Bima, Candi Semar, Candi Puntadewa, Candi Srikandi, dan Candi Sembadra. Candi-candi ini hingga sekarang menjadi tempat peribadatan bagi umat Hindu di Dieng. Candi Arjuna bisa dibilang candi paling populer di antara candi-candi tadi. Situs sejarah ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9. Hal ini dapat Anda lihat dari ukiran di salah satu badan candi.

Komplek candi ini terdiri dari sebuah candi tunggal sebagai rajasgptoto candi utama dan beberapa situs candi pelengkap yang ada di sekitar bangunan candi utama. Candi Arjuna terlihat begitu sempurna dengan panorama perbukitan hijau di belakangnya. Sehingga tidak heran bila tempat ini jadi langganan destinasi bagi tempat sewa bus pariwisata untuk mengajak tamunya berlibur.

Kebun Teh Tambi

Rindu dengan suasana sejuk, pemandangan alam yang serba hijau, dan udara segar? Kebun Teh Tambi akan menjadi rekomendasi terbaik untuk Anda. Bagaimana tidak, di sini wisatawan dapat melihat hamparan kebun teh sepanjang mata memandang. Dari kejauhan, kebun teh ini terlihat begitu rapi dan benar-benar terlihat seperti bed of green grass. Di antara hamparan kebun teh ini, terdapat celah-celah yang sebenarnya adalah jalan setapak. Di jalan setapak inilah Anda dan wisatawan lainnya dapat berpose alias berfoto di antara hijaunya dedaunan teh. Sungguh menyegarkan mata dan pikiran.Usai puas berfoto, jangan lupa segarkan tenggorokan Anda dengan nikmatnya teh hijau hangat asli Tambi ini. Anda juga dapat menjadikan produk olahan teh Tambi ini sebagai salah satu oleh-oleh khas Wonosobo selain makanan. Pasti akan laris manis diserbu keluarga di rumah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *